Tuesday, March 13, 2012

SABAR

Sabar

Sabar adalah menahan hawa nafsu agar tetap berada pada batas-batas yang telah ditentukan oleh agama. Orang yang memiliki akal yang sempurna adalah orang yang sabar menghadapi persoalan-persoalan yang dianggapnya berat dan sanggup menghadapi dengan tabah hatinya tanpa mundur, tidak lari, tidak lemah, dan tidak bergetar hatinya.
Orang yang sempurna akalnya pasti memiliki sifat pelan-pelan (berhati-hati). Jika ingin mengetahui kesabaran seseorang, hendaknya bisa diketahui dari perbuatan pelan-pelan (kehati-hatiannya) yang menjadi sifatnya itu. (Orang) yang sabar jika menghadapi persoalan yang dianggap berat pasti akan tenang, tidak bingung, kemudian dapat membebaskan dirinya atau menolak persoalan itu dengan perlahan-lahan.
Adapun nafsu (orang) yang masih bodoh adalah jika menghadapi persoalan yang dianggapnya berat, selalu lemas, dan bergetar hatinya, walaupun persoalan itu sebenarnya mudah karena dirinya memiliki keyakinan jika dirinya tidak sanggup menghadapi persoalan itu dan tidak bisa menolaknya, tidak bisa lepas dari persoalan yang dihadapi. Sifat yang seperti ini tidak bisa menjadi sifat setiap pemuda Islam, ini adalah perbedaan antara kedua nafsu.
Pemuda Islam Indonesia tidak boleh mundur menghadapi perjuangan untuk keluhuran umat, tidak boleh beku pada apa yang menjadi kesempurnaan dirinya atau kemuliaan umatnya. Akan tetapi, jika berjuang jangan sampai lupa menjaga dirinya lahir dan batin dengan menggunakan ilmu akhlak. Jika tidak, pasti akan memiliki anggapan benar, tetapi jika perbuatannya salah, dirinya tidak merasa salah bahkan ia tidak mau sadar.
Oleh karena itu, kalian semua wahai para pemuda! Jadilah kalian orang yang berkobar akalnya, jangan sampai akalnya beku, jadilah orang yang sabar dan tabah menghadapi persoalan yang kalian anggap gawat. Caranya, kalian harus membiasakan melakukan sifat-sifat yang utama, seperti tolong menolong, bersedekah, mengalah pada bab harta dan kedudukan, menghilangkan pekerti yang buruk, seperti riya (pamer) dan sum’ah (memperdengarkan amal baiknya kepada orang lain), kemudian mengganti dengan sifat yang sempurna serta memakai sifat-sifat orang lelaki jangan selalu bersifat wanita. Semua itu mudah bagi orang yang mendapat petunjuk dari Allah SWT sehingga condong dan senang memiliki sifat-sifat yang mulia, tetapi harus mengetahui jika Allah SWT tidak akan memberi petunjuk yang demikian itu jika hamba-Nya tidak memiliki keinginan, tidak mau menempatkan dirinya pada tempat yang patut untuk diberi petunjuk. Kemudian, diberi kemudahan menghilangkan sifat-sifat yang buruk, dan tidak mau menuruti nafsunya. Akan tetapi, tidak mau menyingkir dari apa yang jadi cita-citanya yang luhur. Akhirnya, bisa keluar dari sifat-sifat hewani dan benar-benar memiliki sifat-sifat manusiawi yang sejati.
Semoga Allah SWT membalas perbuatan-perbuatan orang yang sabar, yang berhubungan dengan usahanya dalam membersihkan dirinya dari sifat-sifat hewani dan semoga Allah SWT mengangkat derajat orang-orang yang sabar pada tempat orang-orang yang memperoleh petunjuk, jauh dari kesamaran.
Akhirnya, kami mengajak kalian semua agar sabar dalam berusaha membersihkan diri dari akhlak-akhlak yang tercela di dalam berjuang menggapai keluhuran pribadi dan keluhuran jiwanya karena sabar yang demikian itu akan menimbulkan akibat berhasilnya maksud di dunia dan akhirat, kebahagiaan di dunia dan akhirat, dan mendapat kesenangan di dunia dan akhirat.

Sumber : Izhatun Nasyi’in jilid 1

No comments:

Post a Comment

Link Sahabat